ENTROPI DAN HUKUM KEDUA TERMODINAMIKA
Pengalaman
sehari-hari menunjukkan bahwa sebuah kolam tidak membeku di musim
panas. Jika sebuah benda panas berinteraksi dengan benda dingin, maka
tak terjadi bahwa benda panas tersebut semakin panas dan benda dingin
semakin dingin, meskipun proses-proses tersebut tidaklah melanggar hukum
kekekalan energi yang dinyatakan sebagai hukum pertama termodinamika.
Hukum kedua termodinamika
berkaitan dengan apakah proses-proses yang dianggap taat azas dengan
hukum pertama, terjadi atau tidak terjadi di alam. Hukum kedua termodinamika seperti yang diungkapkan oleh Clausius mengatakan, “Untuk
suatu mesin siklis maka tidak mungkin untuk menghasilkan efek lain,
selain dari menyampaikan kalor secara kontinu dari sebuah benda ke benda
lain pada temperatur yang lebih tinggi".
Bila ditinjau siklus Carnot,
yakni siklus hipotesis yang terdiri dari empat proses terbalikkan:
pemuaian isotermal dengan penambahan kalor, pemuaian adiabatik,
pemampatan isotermal dengan pelepasan kalor dan pemampatan adiabatik;
jika integral sebuah kuantitas mengitari setiap lintasan tertutup adalah
nol, maka kuantitas tersebut yakni variabel keadaan, mempunyai
sebuah nilai yang hanya merupakan ciri dari keadaan sistem tersebut, tak
peduli bagaimana keadaan tersebut dicapai. Variabel keadaan dalam hal
ini adalah entropi. Perubahan entropi hanya gayut keadaan awal
dan keadaan akhir dan tak gayut proses yang menghubungkan keadaan awal
dan keadaan akhir sistem tersebut.
Hukum kedua termodinamika dalam konsep entropi mengatakan, "Sebuah
proses alami yang bermula di dalam satu keadaan kesetimbangan dan
berakhir di dalam satu keadaan kesetimbangan lain akan bergerak di dalam
arah yang menyebabkan entropi dari sistem dan lingkungannya semakin
besar".
Jika entropi diasosiasikan dengan kekacauan maka pernyataan hukum kedua termodinamika
di dalam proses-proses alami cenderung bertambah ekivalen dengan
menyatakan, kekacauan dari sistem dan lingkungan cenderung semakin
besar.
Di
dalam ekspansi bebas, molekul-molekul gas yang menempati keseluruhan
ruang kotak adalah lebih kacau dibandingkan bila molekul-molekul gas
tersebut menempati setengah ruang kotak. Jika dua benda yang memiliki
temperatur berbeda T1 dan T2 berinteraksi,
sehingga mencapai temperatur yang serba sama T, maka dapat dikatakan
bahwa sistem tersebut menjadi lebih kacau, dalam arti, pernyataan "semua
molekul dalam sistem tersebut bersesuaian dengan temperatur T adalah
lebih lemah bila dibandingkan dengan pernyataan semua molekul di dalam
benda A bersesuaian dengan temperatur T1 dan benda B bersesuaian dengan temperatur T2".
Di dalam mekanika statistik, hubungan antara entropi dan parameter kekacauan adalah, pers. (1):
S = k log w
dimana k adalah konstanta Boltzmann, S adalah entropi sistem, w adalah parameter kekacauan, yakni kemungkinan beradanya sistem tersebut relatif terhadap semua keadaan yang mungkin ditempati.
Jika
ditinjau perubahan entropi suatu gas ideal di dalam ekspansi isotermal,
dimana banyaknya molekul dan temperatur tak berubah sedangkan volumenya
semakin besar, maka kemungkinan sebuah molekul dapat ditemukan dalam
suatu daerah bervolume V adalah sebanding dengan V; yakni semakin besar V
maka semakin besar pula peluang untuk menemukan molekul tersebut di
dalam V. Kemungkinan untuk menemukan sebuah molekul tunggal di dalam V
adalah, pers. (2):
W1 = c V
dimana c adalah konstanta. Kemungkinan menemukan N molekul secara serempak di dalam volume V adalah hasil kali lipat N dari w. Yakni, kemungkinan dari sebuah keadaan yang terdiri dari N molekul berada di dalam volume V adalah, pers.(3):
w = w1N = (cV)N.
Jika
persamaan (3) disubstitusikan ke (1), maka perbedaan entropi gas ideal
dalam proses ekspansi isotermal dimana temperatur dan banyaknya molekul
tak berubah, adalah bernilai positip. Ini berarti entropi gas ideal dalam proses ekspansi isotermal tersebut bertambah besar.
Definisi statistik mengenai entropi, yakni persamaan (1), menghubungkan gambaran termodinamika dan gambaran mekanika statistik yang memungkinkan untuk meletakkan hukum kedua termodinamika pada landasan statistik. Arah
dimana proses alami akan terjadi menuju entropi yang lebih tinggi
ditentukan oleh hukum kemungkinan, yakni menuju sebuah keadaan yang
lebih mungkin. Dalam hal ini, keadaan kesetimbangan adalah keadaan dimana entropi maksimum secara termodinamika dan keadaan yang paling mungkin secara statistik. Akan tetapi fluktuasi, misal gerak Brown,
dapat terjadi di sekitar distribusi kesetimbangan. Dari sudut pandang
ini, tidaklah mutlak bahwa entropi akan semakin besar di dalam tiap-tiap
proses spontan. Entropi kadang-kadang dapat berkurang. Jika cukup lama
ditunggu, keadaan yang paling tidak mungkin sekali pun dapat terjadi:
air di dalam kolam tiba-tiba membeku pada suatu hari musim panas yang
panas atau suatu vakum setempat terjadi secara tiba-tiba dalam suatu
ruangan. Hukum kedua termodinamika memperlihatkan arah peristiwa-peristiwa yang paling mungkin, bukan hanya peristiwa-peristiwa yang mungkin.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar