Kamis, 30 April 2015

Tsunami dijelaskan dengan termodinamika

ARTIKEL TENTANG TSUNAMI
·  Asal Usul Istilah “Tsunami” Istilah “Tsunami” berasal dari bahasa Jepang. Tsu berarti"pelabuhan", dan nami berarti "gelombang", jadi Tsunami adalah"gelombang pelabuhan". Istilah ini pertama kali muncul di kalangannelayan Jepang. Karena pada saat berada di tengah laut, panjanggelombang tsunami sangat rendah sehingga para nelayan tidakmerasakan adanya gelombang ini. Namun setibanya dipelabuhan, mereka mendapati wilayah di sekitar pelabuhan tersebutrusak parah. Itulah sebabnya mereka menyimpulkan bahwa gelombangtsunami hanya timbul di wilayah sekitar pelabuhan, bukandi tengahlautan yang dalam.
·  Tsunami juga selalu dianggap sebagai gelombang airpasang, karena tsunami dan gelombang pasang sama-samamenghasilkan gelombang air yang bergerak ke daratan. Namunsebenarnya gelombang tsunami sama sekali tidak berkaitan denganperistiwa pasang surut air laut. Untuk menghindari pemahaman yangsalah, Ahli oseanografi menggunakan istilah ”Gelombang LautSeismik (Seismic Sea Wave)” untuk menyebut tsunami, yang secarailmiah lebih akurat.
·  Pengertian Tsunami Tsunami adalah gelombang air yang sangat besar yang disebabkanoleh macam-macam gangguan di dasar samudra. Gelombang Tsunamibergerak sangat cepat dengan ketinggian yang rendah di tengah lautanyang dalam sehingga tidak kelihatan ketika masih berada jauh, Namunbegitu mencapai tepi (wilayah dangkal), gelombang ini bergerakmelambat tetapi juga semakin tinggi.
·  Tsunami di Indonesia Berdasarkan Katalog gempa (1629-2002) di Indonesia pernahterjadi Tsunami sebanyak 109 kali, yakni 1 kali akibat tanah longsor(landslide), 9 kali akibat gunung berapi (vulkanik) dan 98 kali akibatgempa bumi tektonik.
·  Megatsunami Megatsunami adalah tsunami dengan ketinggian lebih dari 100meter. Menurut para ahli geologi, megatsunami disebabkan oleh tanahlongsor yang sangat besar seperti runtuhnya sebuah pulau, letusangunung berapi seperti letusan Gunung Krakatau, atau tumbukansebuah meteor besar, tetapi tidak disebabkan oleh gempa bumi kecualijika menghasilkan tanah longsor. Megatsunami dapat naik hingga ratusan meter, dengan kecepatan890 kilometer per jam, dan dapat menerjang daratan sejauh 20 km. Di tengah lautan dalam, megatsunami hampir tidak dapatdirasakan. Permukaan laut hanya naik vertikal sekitar satumeter, dengan wilayah yang sangat luas hingga ratusan kilometer. Saattsunami mencapai laut dangkal, gelombangnya hanya terlihat sekitar30 cm. Namun, ketika mencapai daratan, gelombang tsunami meninggisecara drastis.
·  Megatsunami dalam sejarah– Tahun 1792, Letusan gunung Aso di Jepang membuat bagian gunungnya jatuh ke laut, menyebabkan tsunami setinggi 100 meter.– Tahun 1958, Longsor besar menyebabkan tsunami setinggi 524 meter di teluk Lituya.– Tahun 1963, Longsor diatas bendungan Vajont menyebabkan tsunami setinggi 250 meter dan membunuh sekitar 2000 orang.– Tahun 1980, Letusan gunung St. Helens di Amerika Serikat menyebabkan longsor dan membuat Tsunami setinggi 260 meter.
·  Megatsunami prasejarah– 65 juta tahun yang lalu, Saat tumbukan meteorit yang membentuk kawah Chicxulub, menyebabkan tsunami setinggi 3 kilometer.– 35 juta tahun yang lalu, Tumbukan meteorit di teluk Chesepeake menyebabkan megatsunami yang berulang- ulang.– Selain itu juga terjadi di sekitar British Columbia, gunung Etna di Sisilia, di laut Norwegia, di kepulauan Réunion, di sebelah timur Madagascar, dan di kepulauan Hawaii.
·  Potensi ancaman megatsunami– Tenggelamnya suatu pulau yang terkena imbas tsunami– Korban jiwa yang sangat besar– Kerugian harta benda yang besar– Punahnya kehidupan
·  Kecepatan Tsunami Gelombang tsunami bergerak dengan kecepatan ratusan kilometerper jam di lautan dalam dan dapat melanda daratan dengan ketinggiangelombang mencapai 30 m lebih. Magnitudo Tsunami yang terjadi di Indonesia berkisar antara 1,5-4,5 skala Imamura, dengan tinggi gelombang maksimum yang mencapai pantai berkisar antara 4 - 24 meter dan jangkauan gelombang ke daratan berkisar antara 50 sampai 200 meter dari garis pantai.
·  Kecepatan Gelombang Tsunami Selama 24 Jam
·  Tanda-Tanda Terjadinya Tsunami• Air laut yang surut secara tiba-tiba• Bau asin yang sangat menyengat• Dari kejauhan tampak gelombang putih dan suara gemuruh yang sangat keras• Batas horizon antara lautan dan langit tidak terlihat jelas (seperti terlihat mendung)• Merasakan terjadinya gempa• Biasanya akan muncul gelembung-gelembung gas pada permukaan air dan membuat pantai terlihat seperti mendidih
·  Tsunami terjadi jika :• Gempa bumi dengan pusat gempa berada di dasar laut berkekuatan gempa > 7.0 SR• Kedalaman gempa kurang dari 60 - 70 km• Terjadi deformasi vertikal dasar laut• Magnitudo gempa lebih besar dari 6,0 Skala Richter.• Jenis patahannya turun (normal fault) atau patahan naik (thrush fault)
·  Sebab-Sebab Terjadinya Tsunami......
·  Gempa bumi (Tektonik) Gempa bumi Tektonik disebabkan karena adanya pergeseranlempeng bumi. Gempa bumi ini dapat menimbulkan gelombang yangcukup besar (Tsunami), tergantung dari kekuatan gempa dan besarnyaarea patahan yang terjadi. Jenis patahan yang menimbulkan tsunamiadalah Patahan turun (Normal fault) dan Patahan naik (Thrush fault). Tsunami dapat terbentuk manakala lantai samudera berubahbentuk secara vertikal dan memindahkan air yang berada di atasnya.Kejadian ini biasa terjadi di daerah pertemuan lempeng yang disebutsubduksi. Gempa bumi di daerah subduksi ini sangat efektif untukmenghasilkan gelombang tsunami dimana Lempeng Samudera slip dibawah Lempeng Kontinen. Proses ini disebut juga dengan subduksi.
·  Gunung Berapi (Vulkanik) Tsunami juga disebabkan oleh Gunung Berapi aktif yang berada didasar laut. Ketika Gunung Berapi meletus, letusan vulkaniknya yang cukupbesar membuat kolom air naik dan menimbulkan tsunami. Gelombang tsunami tersebut terbentuk akibat perpindahan massa airyang bergerak di bawah pengaruh gravitasi untukmencapai keseimbangan dan bergerak di lautan. Besar kecilnya tsunami yang terjadi, tergantung dari besar kecilnya letusan gunung api tersebut. Di Indonesia, yang paling terkenal adalah letusan Gunung Krakatau (1883)
·  Tanah Longsor Land Slide/ Tanah longsor dengan volume tanah yang jatuh cukupbesar dan terjadi di dasar Samudera, dapat mengakibatkan timbulnyatsunami. Biasanya tsunami yang terjadi tidak terlalu besar. Proses terjadinya : Awalnya, hanyaterjadi gempa horizontal di dasar laut denganenergi gempa yang besar. Kemudian hal inidapat meruntuhkan tebing/bukit di laut, yangdengan sendirinya gerakan dari runtuhanadalah tegak lurus dengan permukaan laut.Sehingga keadaan bukit/tebing laut sudahlabil, maka gaya gravitasi dan arus laut sudahbisa menimbulkan tanah longsor danakhirnya terjadi tsunami. Hal ini pernah terjadi di Larantuka tahun1976 dan di Padang tahun 1980.
·  Benda Langit Tsunami tidak hanya disebabkan oleh semua hal yang berasal daridalam laut, namun ada juga penyebab yang berasal dari atas atau luarlaut. Penyebab yang berasal dari atas umumnya berupa hempasanmeteor atau benda langit yang jatuh dan masuk ke laut dengan tingkatbenturan yang keras sehingga menimbulkan gelombang besar. Walaupun ukuran meteornya kecil, jika kecepatannya tinggi bisa menimbulkan benturan yang kuat sehingga terjadi gelombang yang sangat besar atau Tsunami. Namun tsunami yang disebabkan oleh meteor maupun benda langit yang lain, sangat jarang sekali terjadi.
·  Cara Mengurangi Efek Tsunami Beberapa negara yang sering dilanda tsunami sepertiJepang, membangun Tsunami Wall yaitu bangunan tembok setinggi 4.5meter untuk menahan laju gelombang tsunami pada saat gelombang tersebutmendekati daerah pantai. Cara lain adalah membangun pintu-pintu banjir atau parit yang cukupbesar dan lebar yang berfungsi membelokkan air yang datang akibat tsunami.Cara alamiah adalah menanam pohon bakau (mangrove) di sekitar garispantai yang terbukti mampu menahan laju tsunami seperti kasus dipemukiman Naluvedapathy di daerah India Tamil yang mengalami kerusakantidak begitu parah akibat tsunami tahun 2004 yang terjadi di Sumatera Utara– Aceh (kepulauan Andaman). Kalau begitu, apa yang harus kita lakukan apabila tanda-tanda tsunamidapat kita lihat sehingga besar kemungkinan daerah kita terkena tsunami?Yang penting dalam melakukan tindakan penyelamatan adalah tetap tenangdan tidak panik sehingga memungkinkan kita untuk tetap berfikir rasional.Setelah itu carilah daerah yang tinggi dimana gelombang tsunami tidak akanmampu menjangkau daerah tersebut seperti daerah perbukitan.
·  Hubungan antara Tsunami dengan Fisika Peristiwa Gelombang Tsunami bisa dijelaskan menggunakan Fisikayaitu penjalaran gelombang secara transversal atau Tegak lurus denganarah rambatannya. Ketinggian gelombang tsunami sangat dipengaruhi oleh panjanggelombang. Sebuah tsunami memiliki panjang gelombang ratusankm, berperilaku sebagai gelombang air-dangkal yaitu sebuah gelombangketika perbandingan kedalaman air dengan panjanggelombangnya, lebih kecil dari 0,05. Rumus kecepatan gelombang air-dangkal adalah : v =√(g.d) • g (Percepatan gravitasi) • d (Kedalaman air) • v (Kecepatan gelombang air-dangkal)
·  Namun, energi yang dikandung gelombang tidaklah berkurangbanyak. Ini sesuai hubungan laju energi yang hilang (energi loss rate)yaitu “gelombang berjalan berbanding terbalik dengan panjanggelombangnya”, dengan kata lain “semakin besar panjang gelombangnyamaka semakin sedikit energi yang hilang”, sehingga energi yangdikandung tsunami bisa dianggap konstan. Karena energinya konstan, berkurangnya kecepatan akan membuatketinggian gelombang (amplitudo) bertambah. Ilmuwan mencatat dengankecepatan 1.000 km/jam menuju pantai, tinggi gelombang bisamengalami kenaikan sampai 30 meter. Teori lain juga menjelaskan bahwa semakin dangkal lautnya, makagelombang akan melambat dan meninggi. Hal ini dikarenakan bagiandepan gelombang melambat dan terdorong oleh bagian belakanggelombang sehingga meninggi.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar